#HappeningToday — Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia menjadi negara yang kaya sumber daya dan memiliki posisi strategis dalam jalur perdagangan dunia. Namun, di balik keunggulan geografis ini justru membawa tingkat kerentanan bencana yang tinggi, Grameds. Posisi strategis Indonesia, yang berada di cincin api pasifik, menjadi penyebab utama seringnya terjadi gempa bumi dan aktivitas vulkanik akibat pergeseran lempeng-lempeng tektonik.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat telah ada 2.942 bencana di Indonesia sejak 1 Januari hingga 28 November 2025. Dari seluruh kejadian itu, banjir menjadi yang paling dominan, menyumbang 49,42 persen dari total bencana tahun ini. Terlebih dengan banjir bandang yang beberapa waktu lalu menerjang Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh sehingga memakan korban yang tak bisa terbilang sedikit.
Pastinya, tak ada warga yang memprediksi akan datang banjir bandang dan melahap begitu banyak korban. Kehilangan tempat berlindung, mata pencaharian, hingga orang kesayangan meninggalkan luka secara mental yang begitu besar. Di tengah situasi yang tak menentu, kemampuan untuk tetap bertahan menjadi hal paling penting, terlebih jika terpisah dari pos evakuasi atau warga lain. Itulah mengapa tas siaga bencana penting untuk disiapkan dan dimiliki oleh masyarakat, Grameds.
Pentingnya Tas Siaga Bencana
Tas siaga bencana seringkali luput dari perhatian, padahal keberadaannya dapat membantu kita bertahan di saat genting. Terbuat dari bahan tahan air dan material yang kokoh, tas ini dirancang untuk menghadapi berbagai situasi tak terduga. Ketahanannya akan memudahkan Grameds bawa berbagai perlengkapan yang dibutuhkan selama 72 jam awal pascabencana.
Namun, apa sih yang perlu dibawa? Apakah cukup makanan dan air? Baju-baju? Dokumen berharga, seperti ijazah? Yuk cari tau barang wajib di tas siaga bencanamu berdasarkan saran dari BNPB!
- Pakaian untuk 3 hari;
- Siapkan minum untuk kebutuhan sementara;
- Perlengkapan mandi;
- Alat komunikasi atau lebih baik, radio untuk memantau informasi bencana;
- Alat bantu penerangan, seperti senter dan lilin;
- Makanan ringan tahan lama;
- P3K/Obat-obatan pribadi;
- Peluit sebagai alat bantu untuk meminta pertolongan darurat;
- Dokumen penting seperti ijazah, paspor, surat tanah, dan lain-lain;
- Uang tunai dengan jumlah yang cukup untuk minimal 3 hari;
- Masker untuk melindungi diri dari debu dan udara yang tercemar oleh bencana.
Barang-barang yang disebutkan di atas harus dipastikan ada di tas siaga bencana milikmu ya, Grameds. Di tengah-tengah kondisi iklim dan lingkungan yang tak menentu, Gramdes tak boleh menganggap remeh keberadaan tas siaga bencana ini. Yuk, siapkan tasmu dari sekarang agar kamu tidak kelabakan saat keadaan darurat datang nanti.
Gramedia senantiasa menjadi ruang berkarya bagi para penulis buku dalam menghadirkan karya asli yang bermakna bagi pembaca. Gabung dengan komunitas Gramedia Writers and Readers Forum untuk terhubung lebih dekat dengan dunia literasi melalui tautan di bio Instagram @gwrf.id.