Hadiah Hari Ibu yang Berbeda: Menyelami Kisah Ibu Lewat Buku

19 December 2025
Hadiah Hari Ibu yang Berbeda: Menyelami Kisah Ibu Lewat Buku
Hari Ibu, momen kasih yang tak lekang oleh waktu dan lintas generasi

#HappeningToday — Tinggal menghitung hari menuju Hari Ibu pada 22 Desember 2025, Grameds. Kira-kira Grameds sudah siapkan apa saja untuk menyambut hari spesial ini? Bunga yang cantik seperti ibunda, makanan favoritnya, atau kartu ucapan yang memuat seluruh isi hati Grameds nih?

Hari Ibu memang menjadi momen yang pas untuk merayakan seluruh letih yang seorang ibu simpan, sekaligus mengembalikan kasih yang selama ini ia berikan. Akan tetapi, menjadi nilai plus apabila Grameds juga memahami perjalanan dan pengorbanan apa saja yang dilalui oleh ibumu.

Yuk telusuri kisah Ibu dari berbagai belahan dunia. Siapa tahu, lewat buku-buku ini, Grameds bisa lebih memahami apa yang pernah atau mungkin sedang dilalui oleh ibumu!

Entrok

Sampul buku Entrok.

Entrok akan membawa pembaca menjajaki Indonesia di masa orde baru, bagaimana pelaksanaan pemilu di kala itu serta bagaimana kekerasan dan uang menjadi solusi atas segala permasalahan di negeri ini. Mengisahkan tentang Marni, gadis miskin yang bekerja keras untuk dapat menjadi orang kaya pada masa itu.

Tumbuh menjadi perempuan dewasa dengan hidup yang berkecukupan, ia menyekolahkan anaknya, Rahayu, hingga ke bangku universitas. Dari sinilah konflik rumit antara ibu & anak dimulai. Rahayu memandang sang ibu secara berbeda setelah mengetahui adanya perbedaan pandangan di antara mereka. Melalui dua tokoh perempuan yang kuat ini, Okky Madasari berhasil menghidupkan kembali suasana Orde Baru yang penuh ketegangan dan perbedaan.

Cerita Mamah Muda: Insecure

Sampul buku Insecure.

Buku kelima dari seri Cerita Mamah Muda kali ini, menghadirkan beragam kisah ibu dari berbagai latar di Indonesia. Ditulis oleh lima penulis perempuan, kumpulan cerita ini disajikan dengan bahasa ringan dan dekat dengan realitas sehari-hari.

Insecure menjadi benang merah dalam kumpulan cerita ini, perasaan yang kerap hadir diam-diam saat seseorang berada di titik terendah. Mulai dari ibu yang merasa rendah diri di lingkungan sekolah anaknya, ibu sambung yang dibayangi keberadaan mantan istri suami, hingga ibu selebritas yang merasa tersisih oleh ketenaran pasangannya. Buku ini menampilkan potret rapuh para ibu yang jarang dibicarakan.


Ibu Tercinta (Please Look After Mom)

Sampul buku Ibu Tercinta (Please Look After Mom).

“Bagaimana jika Ibu tiba-tiba menghilang?”

Novel ini akan buat Grameds mempertanyakan hal-hal yang tak pernah terlintas di pikiran Grameds sebelumnya. Ibu Tercinta mengisahkan sebuah keluarga dengan tujuh anggota yang mendadak kehilangan sosok ibu di tengah keramaian stasiun kereta bawah tanah

Cerita dituturkan dari empat sudut pandang berbeda: Chi-hoon, anak perempuan tertua; Hyung-cheol, anak laki-laki tertua; sang ayah; dan terakhir sang ibu. Pembaca diajak menelusuri pikiran dan pengalaman dari masing-masing tokoh, sekaligus memahami makna sosok ibu bagi mereka. Shin Kyung-sook mengingatkan kita bahwa ibu bukan sekadar peran yang mengurus urusan rumah tangga dan keluarganya, tetapi lebih dari itu: seorang ibu juga manusia. 

Aku Tetap Diriku Walaupun Sudah Menjadi Orang Tua

Sampul buku Aku Tetap Diriku Walaupun Sudah Menjadi Orang Tua.

Buku karya Lee Sung-Ah dan Kim Ah-Yeon ini menyajikan berbagai pengalaman dan perspektif dari mereka yang telah menjadi orang tua, khususnya ibu. Bagaimana rasa syukur atas anugerah dari Tuhan berjalan beriringan dengan pengorbanan diri di waktu-waktu tertentu.

Tak hanya membuka perspektif, buku ini menawarkan solusi bagi para ibu di luar sana. Melalui buku ini, Sung-Ah dan Ah-Yeon memastikan bahwa ibu tak perlu kehilangan dirinya. Buku ini ditujukan untuk seluruh ibu: calon ibu, ibu dengan balita, ataupun ibu dengan anak dewasa, sekaligus menekankan bahwa ibu juga tetaplah individu yang tumbuh dan berkembang seiring perjalanan anak-anaknya.


True Mothers

Sampul buku True Mothers.

Novel terbitan 2015 ini mengisahkan sepasang suami-istri, Kiyozaku dan Satoko, yang tak dikaruniai anak karena biologis. Bertahan menghadapi segala cacian, gunjingan, dan stereotipe masyarakat, keduanya memutuskan untuk mengadopsi seorang anak. Bertemu lah mereka dengan Asato, bocah laki-laki yang mereka putuskan untuk adopsi.

Kehidupan mereka menjadi penuh warna. Meski berstatus anak adopsi, Asato diperlakukan layaknya anak kandungnya sendiri. Hingga tiba-tiba, muncul seorang perempuan bernama Hakari yang mengaku sebagai ibu kandung dari Asato, serta meminta kembali anaknya. Lewat kisah ini, pembaca diajak melihat cinta, pengorbanan, dan konflik batin dari dua ibu dengan perjuangan yang berbeda. Dijamin akan buat stok tisu Grameds habis!

The School For Good Mothers

Sampul buku The School For Good Mothers.

Bagaimana jika ada sekolah untuk ibu, khususnya mereka yang dicap sebagai “ibu buruk”? Nah, buku ini menceritakan seorang ibu bernama Frida yang dipaksa untuk masuk ke sekolah tersebut. Alasan masuknya karena ia meninggalkan anaknya, Harriet, sendirian di rumah selama dua jam lebih.

Namun, sekolah ini lebih menyerupai penjara dibanding institusi pendidikan. Para ibu diperlakukan bagaikan narapidana, Grameds. Jessamine Chan, sang penulis, mengajak pembaca menyelami emosi yang dirasakan oleh Frida, segala ketidakadilan yang diterimanya, meski dengan tujuan untuk melindungi anak satu-satunya.


Penaka 

Sampul buku Penaka.

Novel kali ini membahas persoalan rumah tangga antara Sofia dan Laksana, pasangan suami-istri yang telah menikah selama dua tahun dan dikaruniai seorang anak bernama Raisa. Seperti pernikahan pada umumnya, hubungan mereka tak selalu berjalan mulus. Laksana yang kerap kecanduan game online serta mengabaikan istri dan anaknya membuat Sofia sudah tak bisa menoleransi lagi tingkah Laksana.

Detik saat Sofia memutuskan ingin bercerai, ia justru mengalami kejadian tak terduga. Ia seketika menjadi botol, lalu kucing, bahkan orang asing. Ia mulai melihat masalahnya dengan Laksana dari sudut pandang yang berbeda. Perlahan, ia menemukan kembali makna bertahan dan harapan dalam rumah tangganya.


Dari buku-buku di atas, adakah yang sudah Grameds miliki? Atau justru ada yang membuat Grameds tertarik untuk membaca? Beragam kisah tersebut siap mengajak Grameds tertawa, menangis, sekaligus merenungkan kembali hubungan dengan ibu, bahkan keluarga.

Gramedia senantiasa menjadi ruang berkarya bagi para penulis buku dalam menghadirkan karya asli yang bermakna bagi pembaca. Gabung dengan komunitas Gramedia Writers and Readers Forum untuk terhubung lebih dekat dengan dunia literasi melalui tautan di bio Instagram @gwrf.id.