Kota Makassar, yang dikenal sebagai Kota Daeng, dengan semangat bahari yang mengakar, jejak sejarah perdagangan dan pelayaran di selatan Sulawesi, serta keberagaman budaya yang berpadu dalam kehidupan sehari-hari, selalu menjadi ruang yang hidup bagi ide dan perjumpaan. Di tengah keramahan masyarakat dan denyut kosmopolit kota pelabuhan, tahun ini Makassar menjadi tuan rumah Pesta Literasi Indonesia 2025. Mengusung tema Cerita Khatulistiwa, kita diajak merayakan kisah-kisah dari tanah Sulawesi dan mendengarkan pengalaman yang membentuk wajah Indonesia hari ini.
Bekerja sama dengan Kedai Buku Jenny, Pesta Literasi Indonesia mengajak kita yang tinggal di Makassar dan sekitarnya untuk berpesta bersama.
Poster resmi Pesta Literasi Indonesia 2025 di Makassar.
Bumi dan Batin: Sebuah Percakapan
- Hari/Tanggal : Minggu, 21 September 2025
- Pukul : 09.00–12.00 WITA
- Tempat : Makassar Creative Hub, Anjungan Bugis Pantai Losari, Makassar
- Narasumber : Zaky Yamani, dr. Andreas Kurniawan, Sp.KJ, Nurhady Sirimorok
- Moderator : Amy Rahmiyanti
- Registrasi : bit.ly/PESLITMksBumiDanBatin
“Bumi dan Batin: Sebuah Percakapan” mengajak kita melihat kembali bagaimana alam di sekitar kita bukan hanya sebagai ruang hidup, tetapi juga ruang batin. Hutan, laut, udara, bahkan ruang hijau di tengah kota menyimpan pengaruh besar terhadap kesehatan mental manusia. Keheningan alam bisa menjadi sumber pemulihan, sementara kerusakan lingkungan sering kali menambah rasa cemas dan kehilangan. Melalui dialog ini, perspektif kreatif yang mampu menangkap simbol-simbol kehidupan alam berpadu dengan pandangan klinis yang menelaah dampaknya terhadap jiwa manusia. Dari sana, kita diajak memahami bahwa merawat bumi sejatinya adalah juga merawat batin, karena keseimbangan lingkungan dan keseimbangan jiwa berjalan seiring.
Kencan dengan Buku
- Hari/Tanggal : Minggu, 21 September 2025
- Pukul : 13.00–15.00 WITA
- Tempat : Makassar Creative Hub, Anjungan Bugis Pantai Losari, Makassar
- Narasumber : Ibe S. Palogai
- Registrasi : bit.ly/PESLITMksKencanBuku
Performance oleh Teater Anak Ketjil X 127
- Hari/Tanggal : Minggu, 21 September 2025
- Pukul : 13.00–15.00 WITA
- Tempat : Makassar Creative Hub, Anjungan Bugis Pantai Losari, Makassar
Profil Pengisi Acara
Zaky Yamani
Zaky Yamani adalah penulis dan jurnalis asal Bandung yang dikenal karena kemampuannya memadukan riset sejarah yang mendalam dengan kekuatan narasi fiksi yang puitis dan reflektif. Ia memenangkan Juara I Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2021 melalui naskahnya, ”Kereta Semar Lembu”. Naskah itu kemudian diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada September 2022. Zaky juga penerima hibah residensi penulis buku Indonesia yang diselenggarakan Komite Buku Nasional pada 2017, dan menjalani residensi di Portugal. Hasil dari residensi itu adalah novel Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa yang merupakan trilogi. Buku pertama dari trilogi itu telah terbit bersama Gramedia Pustaka Utama pada 2021, dan buku keduanya terbit pada 2024. Novel-novel Zaky sebelumnya juga diterbitkan penerbit yang sama, yaitu Bandar (2014) dan Pusaran Amuk (2016). Selain itu, Zaky juga menulis kumpulan cerpen Waktu Helena (2020). Zaky tinggal di Bandung bersama istri, anak, dan enam kucingnya. Ketika Senja Jatuh di Nara adalah novel keenam Zaky Yamani yang terbit bersama Gramedia Pustaka Utama.
dr. Andreas Kurniawan, Sp.KJ
dr. Andreas Kurniawan, Sp.KJ adalah psikiater lulusan Universitas Indonesia yang cukup mudah dikenali dengan rambutnya yang gondrong, telinga ditindik, dan obsesinya pada Doraemon. Di media sosial, dia menampilkan persona sebagai “psikiater yang suka bercanda”. dr. Andreas juga aktif mengisi podcast bertajuk “Ruang Tunggu” bersama istrinya. Dalam keseharian, ia banyak menangani pasien remaja dan dewasa muda dengan berbagai masalah kehidupan, mulai dari yang ingin belajar mencintai sampai yang putus cinta, yang mencari kerja sampai yang ingin berhenti kerja, serta yang stres karena baru punya anak sampai yang berduka karena kematian. Buku pertamanya sebagai psikiater, Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring, meraih IKAPI Awards 2024 kategori Book of the Year. Buku terbarunya berjudul Seorang Wanita yang Ingin Menjadi Pohon Semangka di Kehidupan Selanjutnya.
Nurhady Sirimorok
Nurhady Sirimorok adalah penulis, peneliti, sekaligus penerjemah yang kini bekerja sebagai associate editor in chief di Jurnal Forest and Society. Buku karyanya antara lain Melihat Desa dari Dekat (antologi esai); Yang Tersisa dari Yang Tersisa (novel); dan Laskar Pemimpi: Andrea Hirata, Pembacanya, dan Modernisasi Indonesia (kritik sastra).
Amy Rahmiyanti
Amy Rahmiyanti adalah Program Manager di Kedai Buku Jenny sekaligus teman main di Teater Anak Ketjil yang merupakan lini pertunjukan KBJ sejak ia bergabung pada 2018. Selain menjadi penyiar radio di 87.7 FM Madama Radio, Amy juga menjalankan "Makassar Ngumpul" sebagai program yang turut memastikan terhubungnya komunitas literasi dan insiatif yang sama, juga menjadi teman baik media. Dia pernah menjadi fasilitator untuk program promosi nilai-nilai keberagaman dan praktik toleransi di kalangan siswa sekolah melalui seni dan budaya pada 2020ー2023, juga koordinator fasilitator Mamminasa pada Digital Acces Programme yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi digital serta keuangan bagi perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas pada 2023. Saat ini, Amy aktif sebagai pengajar di sekolah, juga belajar di Memo Dapur, Food-focused Study Group yang mencermati kehidupan sehari-hari melalui makanan, dapur, dan sekelilingnya.
Ibe S. Palogai
Ibe S. Palogai merupakan seniman dan penulis yang menggunakan medium teks, instalasi, dan pertunjukan untuk berkarya. Pada 2018, ia mengikuti residensi penulis atas dukungan Komite Buku Nasional di Leiden, Belanda. Setahun kemudian, buku puisinya, Struktur Cinta yang Pudar menjadi finalis Kusala Sastra Khatulistiwa. Karya-karya Ibe yang lain adalah Solilokui (IBC: 2013), Cuaca Buruk Sebuah Buku Puisi (GPU: 2018), Struktur Cinta yang Pudar (GPU: 2019), Menjala Kunang-kunang (GPU: 2019), Hidup tetap Berjalan dan Kita Telah Lupa Alasannya (GPU: 2024), Semua yang Bersifat Metafora Hanya Sementara (Shira Media: 2024), dan Jalan Kaki sebagai Seni (Footnote, 2025).
Seru, kan? Jangan lupa catat tanggalnya, ya. Yuk, kita berkumpul, berbagi pengalaman, dan berpesta bersama. Sampai ketemu!