Oh Su Hyang Hadir untuk Pertama Kalinya di Indonesia, Ajak Pembaca Berkomunikasi dengan Empati

04 November 2025
Oh Su Hyang Hadir untuk Pertama Kalinya di Indonesia, Ajak Pembaca Berkomunikasi dengan Empati
Bincang ringan buku "Bicara Itu Ada Seninya" dengan penulis Oh Su-Hyang di Makarya.

Jakarta, 31 Oktober 2025 — Untuk pertama kalinya, penulis asal Korea Selatan Oh Su Hyang hadir di Indonesia. Dikenal lewat karya-karya yang menggugah, seperti Bicara Itu Ada Seninya, Seni Berbicara Tanpa Bikin Sakit Hati, hingga Berani Ngomong Langsung, ia dikenal sebagai sosok yang menekankan pentingnya komunikasi yang berlandaskan empati.

Kunjungan ini merupakan inisiatif Gramedia melalui Penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP), yang telah menjadi penerbit resmi karya-karya Su Hyang di Indonesia. Momen ini menjadi kesempatan langka bagi para pembaca Indonesia untuk bertemu langsung dengan penulis di balik sejumlah buku pengembangan diri yang telah membantu jutaan orang di seluruh dunia.

Gaya tulisannya yang lugas dan penuh kepekaan emosional membuat karyanya mampu menjangkau pembaca dari berbagai kalangan, sekaligus menginspirasi banyak orang untuk berkomunikasi dengan lebih sadar, hangat, dan berempati.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, penulis asal Korea Selatan ini menekankan bahwa berbicara bukan sekadar kemampuan teknis, melainkan sarana untuk memahami dan menyentuh hati orang lain. “Kemampuan berbicara bukanlah bakat bawaan, melainkan keterampilan yang bisa dilatih. Saya percaya setiap kata memiliki kekuatan untuk mengubah hidup seseorang,” ujar Su Hyang.

Filosofi ini menjadi dasar dari setiap karyanya, menjadikan tulisan-tulisannya dekat dengan pembaca dari berbagai latar belakang dan budaya, serta relevan bagi siapa pun yang ingin berkomunikasi dengan hati.

“Saya menulis bukan untuk menggurui, melainkan untuk menemani. Setiap kata saya harap bisa menjadi ruang aman bagi siapa pun yang sedang belajar memahami diri dan orang lain,” tambahnya.

Melalui kunjungan ini, Gramedia berharap semakin banyak pembaca yang terinspirasi untuk berkomunikasi dengan hati, sejalan dengan pesan utama yang diusung dalam karya-karyanya.