Innovation, Transformed.

Bersama Gramedia, menginspirasi Indonesia menuju masa depan yang cemerlang.

Who we are?

Gramedia berdiri pada tahun 1970, PT Gramedia Asri Media atau kerap dikenal menjadi Toko Gramedia merupakan salah satu unit bisnis strategis di bawah Kompas Gramedia Group.
55 Tahun
#TumbuhBersama masyarakat
3513 Pegawai
Di seluruh Indonesia
1700+ Buku
Tercetak di Indonesia selama tahun 2024
1000+ Events
Berhasil dilaksanakan
Temukan kisah dan perjalanan kami disini!

Terus berkembang melampaui batas, membentuk masa depan yang lebih cerah melalui brand.

PT Gramedia Asri Media atau Toko Gramedia merupakan salah satu unit bisnis strategis di bawah Kompas Gramedia Group yang berfokus pada bisnis ritel dengan buku, alat tulis, produk non-books sebagai produk utamanya. Selain itu, Gramedia juga bergerak di bidang pendidikan untuk kemajuan pengetahuan di nusantara.
Pelajari lebih lanjut tentang brand

Testimonials

Apa kata mereka tentang Gramedia?
Dr. Andreas
“Senang bisa collab dengan Penerbit Gramedia, karena bisa nerima ide-ide yang unik dari penulisnya!”
Dr. Andreas, Penulis
Brian Khrisna
“Sejak kecil, saya suka banget dateng ke Gramedia dan saya termotivasi kalo suatu saat buku saya harus ada di Gramedia, dan akhirnya bisa nerbitin buku di Gramedia.”
Brian Khrisna, Penulis
Yoyok
“Promexx sudah menjalin kerjasama dengan Gramedia lebih dari 20 tahun, dan selama menjalin kemitraan kedua belah pihak mendapat benefit yang bagus.”
Yoyok, Mitra Gramedia

Latest updates

See all
Tokoh-Tokoh Fiktif yang Mengajarkan Kesetiaan, Harapan, dan Perjuangan
17 July 2025

Tokoh-Tokoh Fiktif yang Mengajarkan Kesetiaan, Harapan, dan Perjuangan

#AuthorSpotlight — Banyak orang yang menikmati karya fiksi, baik buku maupun film. Hal ini bukan tanpa alasan, dunia fiksi adalah dunia saat semuanya memungkinkan. Sekilas, fiksi sering kali terasa seperti too good to be true—tidak mungkin terjadi di kehidupan nyata. Padahal, karya fiksi berangkat dari dunia nyata dan erat kaitannya dengan problematika yang dihadapi oleh masyarakat.


Kerap kali saat menikmati karya fiksi, kita turut belajar. Belajar dari pesan moral yang tidak hanya disampaikan lewat jalan cerita, tetapi juga lewat tokoh-tokohnya. Berikut adalah tokoh fiksi yang berhasil mengajarkan berharganya kesetiaan, harapan, dan perjuangan dalam kehidupan. Psstt… spoiler alert untuk kamu yang belum pernah menikmati karya fiksi ini ya.


Sore dari Film dan Series Sore: Istri dari Masa Depan

“Kalau aku bisa hidup 1000 kali. Kuharap aku bisa selalu milih kamu”

Sore, Sore: Istri dari Masa Depan


Karakter cantik dari film yang sedang ramai dibicarakan ini merupakan definisi dari kesetiaan, harapan, dan perjuangan. Bagaimana tidak, Sore menunjukkan kesetiaannya dengan Jo, sang suami, dengan berusaha membuatnya menjadi orang yang lebih baik. 

Segala usaha dilakukan Sore, segala harapan ditanamkan ke dalam dirinya agar dapat hidup lama bersama sang pujaan hati. Walau sempat bingung akan rasa ‘cinta’ atau ‘obsesi’ yang dirasakannya, Sore berhasil menemukan secercah cahaya untuk mengabulkan harapannya. Dari Sore, kita belajar bahwa mencintai seseorang juga berarti berani memperjuangkan, bahkan saat kenyataan dan waktu tidak selalu berpihak.


Biru Laut dari Laut Bercerita

“Matilah engkau mati. Semoga engkau lahir berkali-kali”

Gala Pranaya, Laut Bercerita


Kembali ke Indonesia semasa 90-an, Laut bersama teman-temannya berjuang menghadapi berbagai tantangan dan tekanan untuk mewujudkan reformasi Indonesia. Harapan dan perjuangan yang ditunjukkan oleh Laut seimbang, dengan harapan besar untuk negeri ini—ia juga berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkannya.

Lewat Laut dalam Laut Bercerita, kamu akan sekali lagi diingatkan oleh perjuangan masyarakat Indonesia saat reformasi 1998 lalu. Laut menunjukkan bagaimana suara-suara kecil yang bersatu bisa menjadi gelombang perubahan. Di balik Reformasi 1998, ada perjuangan dan pengorbanan yang tak boleh dilupakan.


Hiccup dari How To Train Your Dragon


Hiccup menunjukkan kesetiaannya yang mendalam kepada Toothless, naga kesayangannya, dengan berbagai aksinya. Seperti naga yang setia dengan pemiliknya, Hiccup membalas kesetiaan Toothless dengan memerjuangkan kawanan naga agar diterima oleh kaumnya, manusia.

Pada awal film ditunjukkan bahwa manusia membenci naga dan menganggapnya tidak lebih dari binatang. Namun lewat kepercayaan dan empati yang diberikan Hiccup kepada Toothless—dan berikutnya, kawanan naga secara luas. Hiccup berhasil membuat kaum manusia dan naga hidup berdampingan, sesuai seperti harapannya.


Ale dari Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati
Tokoh satu ini definisi sesungguhnya dari harapan. Ale didiagnosis depresi (DDS), ia merasa tidak diterima dan dihargai di lingkungan. Ketika Ale memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, ia berencana menyantap mie ayam favoritnya untuk yang terakhir kalinya. Namun naas, takdir berkata lain—mie ayam favoritnya itu tutup.

“Kunci untuk bertahan hidup bukanlah selalu berpikir positif, tetapi mempunyai kemampuan untuk menerima.”

Ale, Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati


Tak bertemu mie ayamnya, Ale justru dipertemukan dengan berbagai karakter lain yang rupanya berbagi keresahan serupa dengan Ale. Pertemuan dengan tiap karakter baru memberi secercah harapan baru untuk Ale. Ale menemukan harapan untuk tetap hidup, menemukan betapa berharganya kehadiran orang lain—terkoneksi dengan orang lain, dan yang terpenting, belajar menerima dirinya sendiri.


Carl dari Up


Film animasi legendaris ini juga mengajarkan kita makna mendalam di kehidupan. Ditinggal oleh sang istri, Carl menghabiskan masa tuanya sendirian dengan masih mengenang pujaan hati tiap harinya. Kesetiannya itu patut diacungi jempol, sampai-sampai ia memutuskan untuk menepati janjinya kepada sang istri untuk mengunjungi Paradise Falls.

Sepanjang perjalanannya, Carl mengalami petualangan yang tiada duanya. Ia mendapatkan harapan baru, harapan untuk membuka lembaran baru dalam hidupnya selepas ditinggalkan oleh sang pujaan hati. Carl berjuang melawan duka yang mendalam, lewat petualangannya Carl sadar bahwa hidup tidak berakhir walaupun orang terkasih sudah tiada.



Tokoh boleh fiktif, tetapi jiwanya selalu hidup

Kesetiaan, harapan, dan perjuangan merupakan bagian penting dari hidup yang membuat kita benar-benar merasa ‘hidup’. Tokoh fiktif berhasil mengingatkan kita untuk tidak melupakan hal tersebut dalam kehidupan. Meskipun tidak nyata, tetapi perasaan, pikiran, dan perilaku mereka sering kali mencerminkan kebiasaan masyarakat di dunia nyata. Karena itu, keberhasilan sebuah karya fiksi juga dapat dilihat dari seberapa relevan dan relatable tokohnya bagi pembaca.

Tokoh fiktif mana yang paling berkesan buat kamu, Grameds? Yuk mampir ke Instagram @gwrf.id dan diskusi lebih lanjut mengenai tokoh fiksi favorit kamu! 

Gramedia Malang Tlogomas Hadir Sebagai Destinasi Literasi Terbaru di Kawasan Universitas Kota Malang!
14 July 2025

Gramedia Malang Tlogomas Hadir Sebagai Destinasi Literasi Terbaru di Kawasan Universitas Kota Malang!

Malang, 26 Juni 2025 — PT Gramedia Asri Media meresmikan pembukaan Gramedia Malang Tlogomas yang akan berlokasi di Jl Raya Tlogomas no 119, Tlogomas, Kec Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Sebagai Gramedia kemitraan ke-5 yang dibuka di tahun 2025, pembukaan ini menandai komitmen berkelanjutan Gramedia dalam menyebarkan budaya literasi di seluruh Indonesia.

Gramedia Malang Tlogomas hadir di lokasi yang sangat strategis di kawasan universitas Kota Malang, memudahkan akses mahasiswa dan masyarakat umum untuk memenuhi kebutuhan literasi dan pendidikan. Posisi ini menjadikan toko sebagai bagian integral dari ekosistem pendidikan di Malang yang terkenal dengan semangat intelektualnya.

Toko ini menyediakan koleksi buku komprehensif mulai dari novel best seller, komik, buku anak-anak, self improvement, buku agama, ekonomi, hingga buku perguruan tinggi dan latihan soal. Selain itu, tersedia juga produk lainnya seperti stationery berkualitas, produk musik, mainan edukatif, dan perangkat IT untuk mendukung aktivitas digital masa kini.

Dalam rangka grand opening, Gramedia Malang Tlogomas menghadirkan berbagai penawaran menarik. Pelanggan dapat menikmati diskon 20% untuk periode 26-30 Juni dengan minimal transaksi Rp200.000. Tersedia juga Paket Belajar dengan harga mulai dari Rp359.000 dan Buku Tulis mulai dari Rp24.000.

Sebagai apresiasi kepada pelanggan setia, terdapat beberapa program menarik mulai dari Gift with Purchase untuk merchandise Gramedia berupa ballpoint untuk pembelian Rp100.000 dan tumbler untuk pembelian Rp200.000. Yang lebih menarik lagi, 50 orang transaksi pertama akan mendapatkan voucher senilai Rp25.000.

Gramedia Malang Tlogomas menyediakan layanan Pesan Bayar Antar untuk kemudahan berbelanja dari rumah. Toko ini juga menerima berbagai metode pembayaran, mulai dari tunai hingga non-tunai melalui kartu debit, credit card, QRIS, dan sistem cicilan untuk memberikan fleksibilitas maksimal dalam bertransaksi.

Kehadiran Gramedia Malang Tlogomas memperkuat jaringan literasi Gramedia di Indonesia. Sebagai Gramedia kemitraan ke-5 di tahun 2025, toko ini siap menjadi katalis dalam membangun tradisi literasi yang berkelanjutan di Kota Malang.

Gramedia Resmi Hadir di Serang, Banten Hadirkan Promo Spesial untuk Warga Serang
14 July 2025

Gramedia Resmi Hadir di Serang, Banten Hadirkan Promo Spesial untuk Warga Serang

Serang, 11 Juli 2025 – PT Gramedia Asri Media kembali memperluas jangkauannya dengan membuka toko baru di Kota Serang, Banten. Pembukaan Gramedia Serang ini menjadi bukti nyata komitmen Gramedia untuk terus mendekatkan akses literasi dan kebutuhan edukasi ke masyarakat di berbagai daerah Indonesia.

Berlokasi di Jl. Raya Cilegon, Desa Drangong Blok RA Ruko No.A1-A2, RW 4, Kec. Taktakan, Kota Serang, Gramedia Serang siap menjadi pusat belanja buku, alat tulis, hingga berbagai perlengkapan penunjang belajar dan gaya hidup masyarakat Serang dan sekitarnya.

Dalam rangka pembukaan toko baru ini, akan digelar seremoni peresmian, store tour, dan berbagai promo menarik. Gramedia menghadirkan berbagai promo menarik bagi para pelanggan setia. Pengunjung bisa menikmati diskon hingga 20% untuk produk buku terbitan Gramedia. Tidak hanya itu, khusus untuk 50 transaksi pertama, pelanggan berhak mendapatkan voucher senilai Rp25.000 yang dapat digunakan untuk berbelanja buku.

Tak ketinggalan, Gramedia Serang juga menawarkan promo spesial paket belajar dengan harga terjangkau mulai dari Rp359.000-an, menjadikan belanja kebutuhan sekolah semakin hemat dan praktis.

Tampilan gerai terbaru Gramedia Serang, sediakan beragam produk literasi dan kebutuhan edukasi.

“Pembukaan Gramedia Serang diharapkan dapat menjadi pusat literasi baru bagi warga Serang dan sekitarnya. Kami ingin mengajak masyarakat untuk semakin dekat dengan buku dan budaya membaca, serta menyediakan berbagai kebutuhan penunjang pendidikan dengan harga terbaik,” ujar Heri Dermawan Direktur PT Gramedia Asri Media.

Gramedia Serang menyediakan layanan Pesan Bayar Antar untuk kemudahan berbelanja dari rumah. Toko ini juga menerima berbagai metode pembayaran, mulai dari tunai hingga non-tunai melalui kartu debit, credit card, QRIS, dan sistem cicilan untuk memberikan fleksibilitas maksimal dalam bertransaksi.

Kehadiran Gramedia Serang memperkuat jaringan literasi Gramedia di Indonesia. Sebagai Gramedia kemitraan ke-6 di tahun 2025 dan ke-144 untuk seluruh store Gramedia, toko ini siap menjadi katalis dalam membangun tradisi literasi yang berkelanjutan di Kota Serang.

Gramedia mengajak seluruh warga Serang untuk datang bersama keluarga dan sahabat, menikmati beragam promo, serta merasakan pengalaman berbelanja yang nyaman dan menyenangkan.

Fenomena Quiet Quitting di Kalangan Gen-Z, Apa Artinya?
11 July 2025

Fenomena Quiet Quitting di Kalangan Gen-Z, Apa Artinya?

Istilah yang populer beberapa tahun lalu, kembali digunakan dan menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Quiet quitting diprediksi mulai populer setelah masa Covid-19 dan ‘Great Resignation’ atau ‘Gelombang Pengunduran Diri Massal’ yang terjadi 2021 silam.

Quite quitting juga dipercaya sebagai gerakan kontras dari trend hustle culture. Kenapa bisa diartikan sebagai kontras? Memangnya quite quitting memiliki makna apa? 

Pahami arti dari quite quitting dengan penjelasan di bawah ini, yuk!


Pengertian Quiet Quitting 

Quiet quitting menggambarkan kondisi ketika karyawan hanya menjalankan tugas sesuai dengan yang tercantum dalam perjanjian kerja. Mereka cenderung mengabaikan tanggung jawab tambahan yang tidak dibayar.

Seperti yang disebutkan oleh Harvard Business Review, karyawan tidak lagi memberikan usaha dan energi yang lebih (beyond and above). Karyawan sebenarnya masih mengerjakan tugas utamanya, hanya saja tidak memenuhi ekspektasi perusahaan. Ekspektasi ini dapat berupa kegiatan setelah jam kerja bersama karyawan lain, datang lebih cepat, meluangkan waktu di luar jam kerja, menunjukkan inisiatif, dan lain sebagainya. 


Alasan terjadinya fenomena quite quitting

Kepopuleran istilah quite quitting terjadi bukan tanpa sebab, istilah ini muncul sebagai respons atas berbagai kecemasan yang dialami oleh para pekerja—terutama Gen Z yang dikenal berani untuk tidak terpaku pada status quo. Apa saja faktor di balik munculnya quite quitting?

Stres akibat luapan pekerjaan, salah satu faktor pendorong quite quitting.


Tidak adanya tujuan karier yang jelas
Untuk bantu mengarahkan jalan karier yang jelas, perlu penetapan tujuan yang jelas. Tujuan ini juga mencakup langkah-langkah yang perlu kita ambil untuk mencapainya. Misalnya, jika seseorang ingin menjadi editor, membangun pengalaman dengan menulis artikel kecil bisa menjadi langkah awal yang penting. Dengan tujuan ini, seseorang akan termotivasi untuk terus melangkah menuju puncak tujuan yang diharapkan.


Tidak adanya apresiasi dari perusahaan
Perusahaan, khususnya atasan—seperti manajer—perlu untuk mengapresiasi kinerja karyawannya. Terkadang, ucapan “kerja bagus” yang sederhana sudah cukup untuk membuat karyawan merasa dihargai. Bayangkan kamu telah menorehkan darah, keringat, dan air matamu ke suatu tugas, tetapi tidak mendapatkan balasan apa-apa—tanpa hasil, tanpa ucapan terima kasih, tanpa arti.


Dorongan menerapkan work-life balance
Salah satu tren yang sedang dibicarakan akhir-akhir ini menjadi salah satu pendorong fenomena quite quitting. Quiet quitting dipercaya mendatangkan efek positif dengan menciptakan keseimbangan antara dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Quite quitting memberikan batasan yang jelas kapan seseorang harus profesional dan personal.


Khawatir akan kompetisi kerja 
Tak sedikit juga orang yang terpaksa menerapkan quite quitting, biasanya mereka merupakan pribadi yang sudah jenuh dengan pekerjaannya tetapi terlalu takut untuk resign dan tidak dapat pekerjaan baru, mengingat ketatnya lapangan pekerjaan di Indonesia saat ini. 


Tekanan mental dari dalam diri 
Faktor lainnya berkaitan dengan kesehatan mental, seperti stres, depresi, ataupun burn out. Tekanan mental ini dapat menyebabkan kejenuhan dalam bekerja, hingga akhirnya seseorang memilih untuk tidak lagi menghabiskan terlalu banyak energi demi menjaga kesehatan mentalnya.


Quite quitting sebenarnya positif atau negatif? 

Seperti tren lain, quite quitting menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Ada yang menganggap quite quitters—sebutan untuk mereka yang menerapkan quite quitting—hanya membuang-buang waktu. Menurut mereka, quite quitting mencerminkan sikap yang enggan mengambil risiko—bekerja hanya karena kewajiban, tidak ada ilmu dan pengalaman baru yang didapat.

Seperti yang diungkapkan Michael Timmes, HR Specialist di Insperity, lewat CNBC bahwa quite quitting juga dapat berdampak negatif bagi individu, seperti kekurangan motivasi, kurangnya perkembangan diri, dan kurangnya kemampuan untuk bekerja dalam tim. Terlebih, tren ini dapat menyebabkan kecemburuan dalam lingkungan kerja karena muncul anggapan bahwa sebagian orang tidak bekerja sekeras yang lain.

Menyeimbangkan dunia kerja dan kehidupan pribadi bantu menjaga kesehatan mental.

Tidak sedikit juga yang menganggap quite quitting justru berdampak positif, terutama dalam kesehatan mental. Menerapkan quite quitting bukan sebatas tidak ingin mendapatkan ilmu lebih, justru seseorang bisa memilih untuk mendapatkan ilmu dari tempat atau hal lain di luar pekerjaannya. Quite quitting menciptakan work-life balance, pola hidup yang diidam-idamkan oleh banyak orang.

Carrie Bulger, profesor Psikologi di Quinnipiac menyatakan bahwa para quite quitters paham bekerja bukan lah segalanya, mereka membagi energi, usaha, dan waktu mereka di area lain dalam kehidupan mereka. Carrie percaya quite quitting mendatang work-life balance, yang tidak hanya bermanfaat untuk perawatan diri, tetapi juga di area lain seperti menjadi lebih fokus dan produktif.

Zero To Hero, Ini Cara Membangun Personal Branding yang Bikin Karier Melesat
10 July 2025

Zero To Hero, Ini Cara Membangun Personal Branding yang Bikin Karier Melesat

Di era serba digital ini, personal branding sudah menjadi salah satu aspek penting yang diperhatikan HR. Personal branding bukan sebagai ajang pamer, tapi strategi untuk membuka peluang besar bagi kita. Simak dan terapkan tips ini agar kamu makin dilirik!

Singkat tapi padat, ini arti dari Personal Branding 

Istilah personal branding sudah tidak asing lagi di telinga orang-orang, tetapi maknanya belum tentu banyak yang tahu. Singkatnya, personal branding berarti bagaimana kita ingin dipandang di mata orang, identitas seperti apa yang ingin kita tunjukkan ke orang umum. Lebih dalam, personal branding dapat membantu untuk mengetahui kontribusi yang bisa kita beri untuk masyarakat.  Terdapat berbagai aspek penting dalam membangun personal branding, seperti keahlian, kepribadian, karakter, dan keunikan seseorang.

Kenapa personal branding penting?

Personal branding di era ini sangat penting untuk diperhatikan, terutama karena manfaat besar yang dapat diberikannya. Beberapa manfaat personal branding bagi seseorang antara lain:

  • Memberikan peluang lebih luas;
  • Memperluas jaringan pertemanan;
  • Membentuk kredibilitas dan kepercayaan orang-orang;
  • Upaya untuk stand out dari yang lain.

Cara jitu membangun personal branding

Sudah paham pentingnya personal branding? Sekarang, mari kita bangun sedikit demi sedikit personal branding mulai dari hal-hal berikut:

  • Kenali diri sendiri
    Tahap pertama ini bisa jadi tahap yang paling sulit dan membutuhkan waktu yang lama. Terjun ke dalam diri dan ajukan pertanyaan-pertanyaan mendalam untuk menemukan benang merah dalam perjalananmu. Temukan hal yang kamu sukai—entah itu fotografi, menulis, atau menggambar. Yang paling penting, kenali kelebihan dan kekuranganmu, apa yang menjadi potensimu dan apa yang belum kamu kuasai. Dengan hanya memahami dua hal tersebut, kamu bisa mulai merangkai benang merah dan menemukan keunikan yang selama ini tersembunyi.
  • Tentukan target audiens 
    Menentukan target audiens penting untuk mengarahkan pembangunan personal branding-mu. Audiens ini bisa berupa perusahaan, komunitas, individu seperti freelancer, atau bahkan khalayak umum.
  • Mulai buat portofolio
    Bekalmu sudah siap, sekarang saatnya praktik! Mulai buat portofolio lewat media sosial atau dalam bentuk presentasi sederhana untuk dikirim ke target audiens. Portofolio menjadi panduan untuk orang lain melihat siapa dirimu, apa yang telah kamu capai, dan ke mana kamu ingin melangkah.
  • Perluas relasi
    Personal branding dapat memberikanmu dua hal penting: membuka peluang relasi baru, sekaligus mendorongmu untuk memperluas relasi yang sudah ada. Perluas relasi sebelum atau saat membangun personal branding dapat menyempurnakan branding-mu agar lebih cepat dikenal dan peluang untuk mencapai target pun semakin besar. 
  • Konsistensi 
    Hal sulit tetapi mungkin dilakukan adalah konsisten. Saat portofolio mu mulai terbentuk, teruslah perbarui tiap mendapatkan pengalaman dan penghargaan baru. Dengan begitu, target audiens akan melihatmu sebagai pribadi yang konsisten dan memiliki passion yang kuat di bidangmu.

Personal branding di media digital

Dilansir dari GoodStats, menurut Komdigi jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 221 juta orang, atau sekitar 79,5% dari keseluruhan populasi. Maraknya penggunaan internet juga turut mendorong masyarakat beradaptasi dengan dunia digital. Salah satunya lewat personal branding. Zaman sekarang, personal branding tidak berbatas dengan penampilan dan cara komunikasi tatap muka. Namun, kita diberi kesempatan lebih untuk menunjukkan kemampuan kita lewat internet. Beberapa media sosial yang cocok untuk mengembangkan personal branding adalah:

  • Instagram
    Instagram menjadi pilihan utama banyak orang ketika membangun personal branding-nya. Dengan berbagai format konten yang dapat diunggah—seperti video dan foto—membuat aplikasi ini cocok digunakan oleh siapa saja, dari berbagai latar belakang dan bidang.
  • TikTok
    Dengan format utama berupa video pendek, aplikasi ini sangat cocok untuk kamu yang ingin menonjolkan personal branding di bidang kreatif.
  • Linkedin 
    Aplikasi khusus untuk pencari kerja ini menjadi salah satu media sosial yang efektif untuk menonjolkan personal branding. Bersifat formal, aplikasi ini memungkinkan kamu membagikan pengalaman, pencapaian, serta penghargaan yang telah kamu raih secara profesional.

Agar lebih paham dengan konsep personal branding, kamu bisa membaca buku populer karya Donald Miller berjudul “Building A Story Brand”. Walaupun dikhususkan untuk mereka yang terjun di dunia marketing, kamu tetap dapat memetik banyak hal terkait personal branding dari buku ini. Tak perlu khawatir karena kamu dapat menemukan buku ini di Gramedia terdekat di lokasimu. Karena sejatinya, bukan hanya merek saja yang perlu untuk di-branding, diri kita pun penting untuk dikenali dengan cara yang tepat.